Ticker

6/recent/ticker-posts

Tindakan Kekerasan Terhadap Santri Diduga Pelakunya Senior Santri Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lamsel.

News Update Lampung Selatan 

Edisi : Sabtu, 29 Juni 2024 

Tindakan Kekerasan Terhadap Santri Diduga Pelakunya Senior Santri Ponpes Hidayatul Mubtadiin Lamsel.


Lampung Selatan (Lampung), dimensitivinews.com.

Terjadinya Tindak Pidana Kekerasan terhadap seorang Santri diduga pelakunya Santri Senior di lingkungan dalam Pesantren Hidayatul Mubtadiin Desa Sidoharjo, Kecamatan Jati agung, Kabupaten Lampung Selatan, Sering kita dengar di pemberitaan Online dan Koran-koran, adanya tindakan Kekerasan antara sesama santri itu sudah sering terjadi.

salah satunya santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lampung Selatan, dengan ada kejadian tindakan kekerasan terhadap salah satu santri, pada hari Rabu 26/06/2024.

Santri yang menjadi korban penganiayaan adalah Berinisial ASH 16 Tahun yang salah satu santri Ponpes di Hidayatul Mubtadiin, Desa Sidoharjo Kecamatan Jati agung Kabupaten Lampung Selatan, yang menjadi titik permasalahan nya korban penganiayaan yang dilakukan oleh santri senior di dalam ponpes Hidayatul Mubtadiin.

Tentunya keluarga dari korban seperti Kakak nya Korban ASH langsung melaporkan ke APH Jati Agung, dengan bukti-bukti yang ada pada pihak keluarga korban berupa Poto-poto korban, pelakunya seorang santri yang diduga telah menganiaya putranya.

selang beberapa waktu keluarga korban seperti kakaknya langsung membuat laporan ke Polsek Jati Agung dan Laporannya langsung di terima oleh APH. 

Menurut keterangan dari A S Selaku kakak korban,"adiknya mengalami luka-luka akibat ditarik dari atas lemari oleh pelaku. kepalanya pusing, leher belakang sakit, mata kiri sakit (luka memar) sesak napas, hingga kejadian itu sekarang adik saya mengalami trauma, ungkap A S Kakak Korban.

“Keluarga korban baru mengetahui kejadian yang terjadi di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin. itu ternyata anak nya, kejadian peristiwa penganiayaan terhadap anak saya itu waktu acara wisuda. saat kami datang dan melihat wajah anak saya sudah ada luka lebam didekat mata,” ujarnya saat di konfirmasi dari Awak media.

Dalam laporannya ke polisi, dugaan penganiayaan terhadap ASH bermula ketika korban sedang tidur diatas lemari dikamarnya, lalu pelaku masuk kekamar korban untuk mencari celana hitam dasar miliknya yang akan digunakan untuk acara wisuda kelulusan kelas.

Pada saat itulah tiba tiba terduga pelaku S langsung menarik tangan korban yang menyebabkan terjatuh dari atas lemari dan jatuh kelantai mengakibatkan, korban mata kiri sakit (Luka Memar) sesak napas, sakit di bagian kepala (Pusing) leher belakang sakit.

"Kemudian setelah korban sadar, pelaku bilang maaf dan langsung pergi," kata A S.

Akibat benturan keras di lantai itu, korban kejang-kejang dan sempat tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya korban terbangun dalam kondisi mata sudah memar dan merasakan sesak nafas dan sakit dibagian kepala.

Diketahui bahwa orangtua korban sudah melaporkan saat mengetahui kejadian tersebut. Dan pihak pondok meminta mediasi dikeesokan harinya dengan mendatangkan wali dari pelaku dikarenakan orang tua pelaku berada ditempat yang jauh.

Namun, saat akan mediasi pada pukul 10 pagi dikeesokan harinya, pihak pondok mengatakan bahwa pelaku sudah kabur dari pondok. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk tidak bertanggung jawabnya pihak pondok dalam menjaga santri yang bermasalah.

Dalam hal kejadian ini jelas terlihat pihak pondok sudah lalai dalam menjaga santri-santrinya. bisa terjadi seperti ini di karenakan tidak adanya pengawasan terhadap santri-santri. apa lagi kejadian ini di dalam ruangan pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin, pihak pondok seharusnya bertanggung jawab terhadap santrinya dan segera di selesaikan dengan cepat jangan di biarkan, ini nanti akan terjadi dengan santri-santri yang lain.

Liputan : Herman