Bersama Lima Daerah Lainnya, Bulukumba Raih Penghargaan di Hari AIDS Sedunia 2024

News Update Bulukumba 

Edisi : Senin, 02 Desember 2024 

Bersama Lima Daerah Lainnya, Bulukumba Raih Penghargaan di Hari AIDS Sedunia 2024



Bulukumba (Sulawesi Selatan), dimensitvnews.com.

Kabupaten Bulukumba kembali mencatatkan prestasi pada peringatan Hari AIDS Sedunia 2024. 

Dengan tema nasional "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa" dan tema global "Take the Rights Path: My Health, My Right!", Bulukumba berhasil meraih penghargaan atas komitmennya yang konsisten dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS melalui kolaborasi terintegrasi dan program edukasi yang menyeluruh.

Sejak 2007, Bulukumba telah secara berkesinambungan melaksanakan program pencegahan HIV/AIDS, mulai dari skrining hingga edukasi. Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr. H. Muhammad Amrullah, menyampaikan bahwa edukasi dan skrining sukarela menjadi elemen penting dalam menekan penyebaran HIV. 

“Kami terus melakukan skrining sukarela untuk populasi kunci dan masyarakat umum yang bersedia. Ini langkah awal yang krusial untuk deteksi dini dan pencegahan,” ujarnya.

Program edukasi yang dijalankan mencakup berbagai kalangan, mulai dari populasi kunci, masyarakat umum, hingga pelajar. Salah satu pendekatan inovatif adalah melibatkan pelajar melalui pengurus OSIS dan guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah-sekolah. 

Kabid P2PL Dinas Kesehatan Bulukumba, Faizal Johar Pasmar, SKM., M.Kes, mengatakan pihaknya ingin membangun kesadaran sejak dini di lingkungan pendidikan. 

Menurutnya, pelajar memiliki potensi besar menjadi agen perubahan dalam menyebarkan informasi yang benar dan mencegah stigma terkait HIV/AIDS.

Kolaborasi Lintas Sektor yang Kuat
Selain sektor pendidikan, lanjut Faizal, kolaborasi dengan Kementerian Agama juga memainkan peran strategis. Edukasi HIV diberikan kepada petugas Kantor Urusan Agama (KUA) dan penyuluh agama dari Kemenag untuk menyebarkan informasi pencegahan HIV di lingkungan keagamaan. 

Pendekatan lintas sektor ini memastikan bahwa pesan pencegahan HIV sampai ke semua lapisan masyarakat, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun agama.

Dukungan penuh juga datang dari Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba selaku Ketua dan Ketua Pelaksana Harian KPA. 

Selain itu, program ini mendapat sokongan dana dari APBD melalui Dinas Kesehatan dan beberapa kali dibantu oleh Baznas Kabupaten Bulukumba untuk memperluas cakupan kegiatan.

Penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan
Puncak dari peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 adalah penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan kepada Bupati Bulukumba, atas komitmen nyata yang telah diberikan dalam penanggulangan HIV/AIDS di wilayahnya. 

Penghargaan ini diserahkan pada acara puncak peringatan Hari AIDS Sedunia di Malili, Luwu Timur, dan merupakan pengakuan terhadap Bulukumba sebagai salah satu daerah yang aktif dalam memerangi HIV/AIDS.

Penghargaan diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes., M.M., M.H. dan diterima oleh Kabid P2PL, Faizal Johar mewakili Pemerintah Kabupaten Bulukumba.

Selain Bulukumba, terdapat lima kabupaten/kota lainnya yang juga menerima penghargaan serupa, yakni Makassar, Bone, Luwu Timur, Maros, dan Sinjai. 

Penghargaan ini menjadi bukti bahwa upaya penanggulangan HIV/AIDS di Sulawesi Selatan berjalan dengan baik, berkat kerjasama dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.

Penghargaan ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat. 

Pemda Bulukumba akan terus berkomitmen untuk memperluas program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dan memastikan bahwa hak kesehatan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Masa Depan yang Lebih Cerah
Ke depan, Dinas Kesehatan Bulukumba berencana memperluas cakupan edukasi, termasuk memperkenalkan teknologi digital dalam kampanye pencegahan HIV. Dengan semangat "Hak Setara untuk Semua", 

Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh dalam memperjuangkan hak kesehatan yang setara dan membangun masyarakat yang bebas dari stigma serta diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).

Semua pihak harus optimistis bahwa dengan langkah ini, HIV/AIDS bukan lagi ancaman yang ditakuti, melainkan tantangan yang bisa diatasi bersama.

Liputan : Kaharuddin