TABE' AURAMA' LAYAK PIMPIN GOWA

TABE' AURAMA' LAYAK PIMPIN GOWA

Oleh  : Agus Salim Dg Ngago

Perhelatan pemilihan kepala daerah telah memasuki tahapan kampanye. Pelbagai cara dilakukan oleh tim sukses dan relawan untuk menarik simpati rakyat. Maka, tidaklah sedikit "manuver" dilakukan oleh pendukung masing masing kandidat dalam menarik perhatian publik. 

Tentu saja hal tersebut sah sah saja dilakukan. Bahkan mungkin menjadi sesuatu yang baru bagi penyelenggaraan demokrasi yang lebih seksama dan serius. Banyak cara pun kemudian kita saksikan, betapa kreatifitas  dan inovasi yang dilakukan para tim. Apalagi jika jumlah peserta ya hanya dua pasang calon, tentu saja lebih seru dan berupaya mengeksplorasi apapun yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian publik. 

Tetapi ada dua hal menurut hemat saya, yang tidak kalah pentingnya yang menjadi perhatian khusus dalam tulisan ini, yaitu,pertama, terkait penjabaran visi dan misi yang tertuang dalam program, kebijakan ataupun kegiatan yang dilakukan.  

Betapa  tidak, rakyat ingin tahu apa yang akan dikerjakan oleh para kontestan jika terpilih menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Esensi penjabaran pikiran atau pun ide yang perlu diketahui oleh masyarakat, sehingga dalam menentukan pilihannya dilakukan secara rasional  dan dapat dikerjakan. Bukan mengedepankan transaksional. Bagi tumbuh nya politik yang sehat, maka praktek transaksional  sejatinya merupakan "penghinaan" terhadap kemanusiaan yang telah dianugerahkan oleh Allah otak kepada kita untuk berfikir. 

Karena itu, siapapun yang menggunakan praktek transaksional  sesungguhnya adalah perwujudan ketidakamampuan  diri mengelaborasi cara cara yang lebih beradab, kedua, upaya untuk melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Partisipasi rakyat adalah esensi penting pada demokrasi yang seyogyanya mendapatkan tempat penting. 

Pemimpin yang cerdas adalah pemimpin yang mampu menggerakkan potensi yang ada di tengah tengah rakyat untuk menjalankan  visi dan misi yang telah dipersiapkan oleh pemimpin. Sebab itu, pemimpin yang dibutuhkan rakyat adalah pemimpin yang tahu apa yang diinginkan dan menjadi kepentingan rakyat untuk kemudian diterjemahkan dalam pelbagai sudut pandang dalam melahirkan program, kebijakan dan kegiatan tersebut. 

Makna Tabe'

dalam kaidah bahasa Makassar,  adalah sikap rendah hati seseorang kepada orang lain tanpa terpengaruh oleh strata sosial ataupun tingkat kehidupan seseorang. Kata tabe' sejatinya menunjukkan sikap orang tersebut dalam menghargai dirinya, pada saat yang sama, menghormati siapa yang menjadi rekan bicaranya. Atau ketika seseorang ingin melewati orang lain menggunakan kata tabe'. Yang pasti kata tabe' ini merupakan perwujudan dari karakter seseorang yang mengerti akan akar budaya daerahnya. 

Penghayatan terhadap kearifan lokal yang secara turun temurun berlaku di daerahnya. Oleh karena itu, pemilihan kata tabe' sebagai tagline oleh Amir Uskara (AU) sungguh brillian. Menunjukkan kecerdasan dan kesatuan yang membingkai dirinya. 

Kata *TABE* tidak hanya menjadi kata sandang yang menunjukkan kesantunan terhadap siapapun yang dihadapi, juga karakteristik yang melekat pada diri kita yang dapat dinilai positif, tetapi juga dapat menjadi visi yang simple, singkat dan sarat makna. 

Untuk itu saya mencarikan apa kepanjangan akronim *TABE* itu agar sesuai apa yang dipikirkan, direncanakan  dan dilaksanakan nantinya. Sebagai akronim  *T A B E*, kepanjangan lainnya bisa bervariasi tergantung pada konteksnya. 

Teknologi, Adaptasi, Bisnis, dan Eksplorasi

Transformasi, Adaptasi, Berinovasi, dan Eksplorasi

Transparansi, Akuntabilitas, Berkeadilan, dan Efisiensi

Tertib, Amanah, Berbudaya, dan Efektif

Tangguh, Adaptif, Berkolaborasi, Energik 

Pilihan beberapa alternatif kata tabe' itu kemudian dapat menjadi visi. Sehingga dengan mudah dihafal dan cocok dengan pengucapan suku apapun yang berdomisili di Gowa. Oleh karena itu saya mengapresiasi Amir Uskara yang secara  pintar mampu mengaplikasikan kata sederhana ini menjadi simbol kebangunan Gowa di masa depan yang lebih dan lebih maju. 

Insyaa Allaah  AURAMA pimpin Gowa 

Tidak saja dalam kapasitas saya selaku sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa, salah satu partai pengusung pasangan Amir Uskara-Irmawati Haeruddin (AURAMA'), tetapi banyak faktor yang mendasari betapa rakyat Gowa membutuhkan sosok AURAMA ini untuk menjadikan Gowa lebih baik dari kondisi saat ini, antara lain pertama, Gowa perlu pemimpin baru yang tidak hanya  berkomitmen melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh pemimpin  sebelumnya, namun melakukan evaluasi terhadap yang belum dipenuhi untuk kepentingan dan kebutuhan rakyat. 

Pemimpin, seyogyanya melakukan evaluasi, bukan semata mata taqlid  kepada pemimpin sebelumnya, tetapi ia mampu menyeleksi mana yang baik perlu dilanjutkan, dan yang belum berhasil perlu dicarikan solusinya, kedua, perencanaan program, kebijakan dan kegiatan sedapatkan mungkin melibatkan rakyat. Partisipasi stakeholder menjadi keniscayaan kolaborasi. 

Kolaborasi tidak sekedar 'lipservice', tetapi dalam prakteknya justru menafikan kehadiran rakyat. Kita tidak boleh lagi menerapkan pemerintahan "onani" di mana yang merasakan manfaat dari kerja kerja pemerintah oleh kalangan pemerintahan sendiri. Itu adalah cara  cara yang sudah tidak lazim di era modernisasi dan global saat ini, ketiga, pemimpin harus banyak turun dan mau mendengar apa kata rakyat. Aspirasi rakyat oleh eksekutif sangat mendasar. 

Bahwa ada legislatif sebagai pendamping aspirasi belum bisa menjadi harapan rakyat sepenuhnya. Maka, ketika pemimpin mengerti tentang makna pemerintahan, ia dapat langsung turun kelapangan mendengarkan secara seksama keluhan rakyat dan segera dapat mengatasinya. Paling tidak mempersiapkan sejumlah alternatif untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi rakyatnya. Saya, melihat itu ada pada Amir  Uskara yang telaah terbukti mendapatkan kepercayaan rakyat. 

Bukan hanya sekarang tetapi sejak berkomitmen untuk berkiprah dalam politik yang santun, Amir Uskara mendapatkan kepercayaan rakyat mulai dari DPRD Kabupaten, Propinsi  hingga ke DPR Ri. Ini adalah bukti betapa Amir Uskara mendefinisikan hidupnya untuk mengurus rakyat. Maka tidaklah berlebihan jika pada kontestasi pilkada kali ini, Amir  Uskara  diberi kepercayaan rakyat bersama Irmawati  memimpin Gowa hingga lima tahun mendatang. Semoga. 

Penulis, Sekretaris PKB Kabupaten Gowa, Partai Pengusung AURAMA.